Klasifikasi anak berkesulitan belajar
Secara garis besar kesulitan
belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok :
1.
Kesulitan belajar yang berhubungan dengan
perkembangan
2.
Kesulitan belajar akademik
Kesulitan belajar
yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi,kesulitan bahasa dan
komunikasi dan kesulitan belajar dalam perilaku social.
Kesulitan belajar
akademik menunjuk padaadanya kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai
dengan kapasitas yang diharapkan .kegagalan mencakup penguasaan ketrampiln
dalam membaca, menulis dan atau matematika. Kesulitan belajar akademik dapat
diketahui oleh guru atau orang tua ketika anak gagal menampilkan salah satu
atau beberapa kemampuan akademik. Sebaliknya kesulitan belajar yang berhubungan
dengan perkembangan umumnya sukar untuk diketahui karena tidak ada pengukuran- pengukuran yang
sistematik seperti halnya dalam bidang akademik. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan sering
tampak sebagai (prerequisite skils), yaitu keterampilan yang harus dikuasai
dulu agar mengusaibentuk keterampilan berikutnya.
Meskipun beberapa
kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan sering berkaitan dengan kegagalan dalam prestasi akademik hhubungan antara
keduanya sangat jelas. Ada anak yang gagal dalam belajar membaca yang menunjukkan
ketidakmampuan dalam fungsi-fungsi perceptual
motor,tetapi adapula yang dapat belajar membaca meskipun tidak memiliki
kemampuan dalam fungsi-fungsi perceptual motor.
Anak berkesulitan belajar memerlukan
penguasaan keterampilan prasyarat, contoh,
untuk dapat menyelesaikan soal bentu cerita dalam matematika mak anak
harus dilatih dan menguasai keterampilan membaca pemahaman.
Salah satu
kemampuan dasar yang sangat penting dalam kegiatan belajar adalah kemampuan
untuk memusatkan perhatian atau yang sering disebut perhatian selektif. Perhatian
selektif adalah kemampuan untuk memilih salah satu diantara sejumlah rangsangan
yang diterima seperti rangsanganauditif, taktil, visual, dan kinestetik . Ross
(1976:60) perhatian selektif membantu manusia membatasi jumlah rangsangan yang
perlu diproses pada waktu tertentu. Jika
anak menerima dan merespon terhadap
bnyak rangsangan dipandang sebagai anak yang terganggu perhatiannya. Menurut Ross
kesulitan belajar banyak disebabkan oleh adanya gngguan perkembangan dari
penggunaan dan mempertahankan perhatian selektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar